Jika kita sering diare, perut kembung, dan pencernaan sering terganggu, maka kita perlu
mewaspadainya. Bisa jadi konsumsi probiotik kita kurang. Padahal
probiotik sangat membantu meningkatkan kekebalan tubuh kita supaya tidak
rentan terhadap penyakit.
”Konsumsi probiotik ditujukan untuk
mengatasi permasalahan dalam pencernaan,” kata Iman Santoso MPhil dari
Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia, Depok, Selasa (29/1).
Iman Santoso berbicara di hadapan 200 guru biologi SMU se-Jakarta dan
Bogor.
Roy Fuller (1989) mendefinisikan istilah probiotik sebagai
mikroorganisme hidup dalam makanan suplemen yang memiliki efek
menguntungkan bagi tubuh dengan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme
dalam intestin (usus).
Suatu penelitian mengaitkan bahwa seseorang
dengan pola konsumsi makanan berkadar lemak dan protein tinggi namun
berserat rendah akan memiliki lebih banyak bakteri yang merugikan di
dalam pencernaan.
Jadi konsumsi probiotik ditujukan untuk
mengatasi permasalahan dalam pencernaan. Mikroorganisme diharapkan mampu
menjaga keseimbangan mikroorganisme pada pencernaan. Dengan demikian
kesehatan tubuh akan lebih terjaga. Para peneliti juga percaya bahwa
mikroorganisme probiotik bakteri asam laktat (LAB) berperan penting dalam meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
Manfaat probiotik itu sendiri antara lain
menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah, memperbaiki
fungsi imun dan mencegah infeksi, memperbaiki kesehatan urogenital,
menurunkan kadar kanker colon/detoksifikasi kersinogen, mengurangi
inflamasi, meningkatkan penyerapan mineral, mengurangi kekacauan
intestin, sintesis nutrien.
Makanan probiotik bisa berbentuk susu
fermentasi, yogurt, kefir susu, water kefir, kombucha, dan pangan formula lainnya yang telah difortifikasi dengan bakteri asam laktat.
Disadur dari health kompas