Bahwa mengonsumsi yogurt kini menjadi tren di Jakarta, sebenarnya dapat kita tanggapi dengan baik. Tidak ada yang lebih menyenangkan bila kita mulai sadar untuk mengonsumsi makanan yang sehat kan? Hasil studi menunjukkan bahwa 60-80% orang dewasa mengonsumsi kurang dari 2/3 kalsium, dari 1.200 mg yang dibutuhkan setiap hari. Untuk wanita dewasa dan usia lanjut, 220 gr yogurt non-fat yang rendah kalori menyediakan setengah dari kalsium yang kita butuhkan setiap hari. Porsi tersebut sama dengan 160 kalori saja!
Banyak kelebihan yogurt lainnya yang belum diketahui orang. Beberapa di antaranya adalah:
1. Yogurt lebih mudah dicerna daripada susu. Banyak orang yang tidak bisa minum susu, entah karena alergi protein atau tidak dapat mentoleransi laktosa, dapat mengonsumsi yogurt tanpa mengganggu ususnya. Kadar laktosa pada yogurt juga lebih sedikit daripada susu.
2. Yogurt juga membantu menyehatkan usus besar. Yogurt mengandung laktobateria (bakteri baik yang melindungi usus besar), dan kalsium, mineral yang menyehatkan usus besar dan menurunkan risiko kanker usus besar.
3. Yogurt dapat meningkatkan kekebalan, dan membantu menyembuhkan infeksi pencernaan. Karena mengandung lebih sedikit laktosa, dan lebih banyak laktasa, yogurt juga manjur sebagai "obat" diare. Saat sedang mengonsumsi antibiotik, Anda tetap dapat menikmati yogurt. Yogurt akan meminimalkan efek dari antibiotik pada bakteri baik di dalam usus.
4. Yogurt merupakan sumber kalsium. Mengonsumsi yogurt sebanyak 220 gr menghasilkan 450 mg kalsium, lebih banyak daripada yang dihasilkan susu dengan porsi yang sama.
5. Yogurt juga merupakan sumber protein. Yogurt tawar mengandung 10-14 gr protein setiap 220 gr, atau sekitar 20% dari protein yang dibutuhkan manusia setiap harinya.
Memilih yogurt yang sehat
Meskipun sudah mulai mengonsumsi yogurt, banyak orang salah mengartikan bahwa setiap yogurt pasti sehat. Padahal, ada beberapa produk yogurt yang mengandung lemak, kalori, dan gula yang tinggi. Bahkan merek yang mengklaim sebagai produk low-fat bisa tetap mengandung gula dan kalori tinggi. Hanya bila Anda memilih jenis yang tepat, Anda bisa benar-benar sehat. Yang aman sih, memilih yogurt yang tawar (yogurt plain), bukan yang sudah diolah dengan ice cream, atau diberi berbagai topping seperti cokelat.
Bila Anda membeli yogurt kemasan di supermarket, periksa label nutrisinya. Label nutrisi akan memberikan informasi yang benar tentang kandungan yogurt. Jangan hanya melihat salah satu informasi, tetapi juga seluruh data yang lain untuk memastikan kalori, lemak, dan gulanya tetap memenuhi standar kesehatan.
Hati-hati dengan produk low-fat atau fat-free. Informasi ini tidak dapat memastikan bahwa yogurt tersebut sehat. Produk low-fat atau fat-free bisa saja mengandung beberapa kalori dan gula. Gula memang bebas lemak, bukan? Pilih merek yogurt yang mengandung sedikit gula (dapat dilihat dari jumlah gramnya). Produk yang mengandung lebih banyak gula tentu rasanya lebih enak, namun tentunya lebih tinggi kalorinya. Selain itu periksa juga jumlah kalorinya. Seringkali yogurt low-fat memiliki jumlah kalori yang sama dengan yang full-fat. Karena itu, bandingkan juga jumlah kalori pada label nutrisinya.
Cara menikmati yogurt
Yogurt tak hanya dapat dinikmati dalam cangkir seperti menikmati ice cream, tetapi juga untuk cocolan atau topping.
1. Gunakan yogurt sebagai pengganti mayones. Yogurt tawar (yogurt plain) yang non-fat mengandung kurang dari 10% kalori, kurang dari 1% lemak, dan sekitar 3% kolesterol bila dibandingkan dengan mayones dalam jumlah yang sama. Kombinasi dari mayones rendah kalori dan yogurt rendah lemak cocok untuk dijadikan dressing dari salad kentang, selad, salad pasta, salad tuna, atau cocolan makanan lain.
2. Anak kecil suka sekali mencelupkan tangannya untuk mengeksplorasi rasa baru. Yogurt bisa menjadi eksperimen bergizi bagi balita.
3. Yogurt tawar (yogurt plain) jauh lebih rendah kalori, lemak, dan kolesterolnya. Jadikan sebagai adonan kue untuk menggantikan susu, margarin, atau krim asam, untuk resep waffle, pancake, atau muffin.
5. Gunakan yogurt sebagai pengganti ice cream, misalnya untuk membuat yogurt shakes atau smoothies.
sumber : kompas.com