Probiotik atau bakteri baik sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Beragam riset telah membuktikan kaitan antara pencernaan yang sehat dengan daya tahan tubuh.
Kebiasaan mengonsumsi bakteri baik tentu akan menguntungkan karena mereka adalah antibiotika alami yang dapat menjaga keutuhan dinding usus, proses metabolisme, serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Di dunia ini ada ribuan jenis bakteri baik, namun tak bisa semuanya dikonsumsi manusia.
Agar probiotik dapat bekerja dengan baik dalam tubuh, ia harus memenuhi sejumlah syarat. Dr Risa Anwar, Head of Medical Department PT Merck menjelaskan sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh probiotik.
1) Probiotik mesti dikonsumsi dalam keadaan hidup dan tetap hidup sampai di usus halus dan usus besar. Ini artinya, diperlukan ketahanan probiotik dalam menghadapi berbagai rintangan mulai dari mulut, asam lambung, empedu, sebelum akhirnya masuk ke dalam usus.
2) Probiotik setelah sampai usus, harus mampu melekat di dinding usus, membentuk koloni dan tetap hidup. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensyaratkan bakteri baik yang boleh dikonsumsi manusia adalah yang jenisnya aman dan umum pada manusia.
3) Karena probiotik tidak bisa ditambahkan dari bahan makanan, ia harus disuplementasi dari luar. Saat ini di pasaran tersedia berbagai jenis probiotik, dalam bentuk makanan dan minuman.
Untuk memilih sumber probiotik yang tepat, kata Risa, syarat-syarat bakteri baik tadi, yakni dikonsumsi dalam keadaan hidup dan sanggup melewati hambatan di organ pencernaan, harus menjadi pertimbangan utama.
Sementara itu pakar kesehatan pencernaan dr.Ari Fahrial Syam, Sp.PD menegaskan, yang terpenting dalam memilih probiotik adalah kemampuannya dalam menempel pada mukosa usus sehingga bisa berkolonisasi dalam saluran cerna. "Karena itu penuhi juga prebiotik, atau makanan probiotik, yang berasal dari serat," ujarnya.
disadur dari kompas.com