Masalah konstipasi/sembelit/susah BAB, jangan dianggap remeh. Tak hanya bikin perut tak nyaman karena seperti menampung sampah dalam usus, masalah pencernaan ini juga bisa melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, sehingga menimbulkan berbagai penyakit dari yang ringan hingga komplikasi seperti maag, wasir, bahkan kanker usus besar.
Untuk itu Anda perlu mengatur pola makan dengan banyak serat, serta olahraga teratur. Mengonsumsi yogurt juga dapat membantu mengatasi sembelit.
Namun jangan sembarangan memilih yogurt untuk mengatasi sembelit. Salah memilih yogurt membuat upaya pencegahan, apalagi pengobatan, menjadi tidak optimal.
Dr. Regina Karim, Health Marketing Director dari Danone, menyarankan untuk memilih yogurt dengan dua kriteria, yakni:
1. Masa kedaluarsa kurang dari dua minggu.
Yogurt yang baik mengandung bakteri baik yang masih hidup dan aktif (probiotik). Bakteri inilah yang akan bekerja mengatasi masalah konstipasi. Lama hidup bakteri baik ini tidak lebih dari dua minggu. Jadi jika Anda menemui yogurt dengan masa kedaluarsa sudah lebih dari dua minggu, bakteri baik di dalamnya sudah tidak bekerja maksimal, atau bukan bakteri hidup yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah pencernaan.
2. Bukan produk UHT
Produk Ultra-High Temperature (UHT) adalah produk pangan yang dipanaskan, atau makanan/minuman yang melewati proses sterilisasi dengan suhu tinggi dalam jangka waktu tertentu, dengan maksud agar produk pangan tersebut dapat bertahan lama untuk disimpan. Jadi jika yogurt-nya jenis produk UHT, maka probiotik pada yogurt tersebut telah mati. Padahal, dibutuhkan probiotik aktif pada yogurt untuk mengatasi konstipasi.
"Sebaiknya konsumsi yogurt probiotik teratur dua kali sehari selama dua minggu, sebagai pengobatan sembelit. Lebih baik lagi sebagai pencegahan, dengan rutin mengonsumsinya setiap hari.
Yogurt dengan bakteri baik yang masih aktif (probiotik), aman dikonsumsi setiap hari," jelas dr Regina kepada Kompas Female.
Untuk itu Anda perlu mengatur pola makan dengan banyak serat, serta olahraga teratur. Mengonsumsi yogurt juga dapat membantu mengatasi sembelit.
Namun jangan sembarangan memilih yogurt untuk mengatasi sembelit. Salah memilih yogurt membuat upaya pencegahan, apalagi pengobatan, menjadi tidak optimal.
Dr. Regina Karim, Health Marketing Director dari Danone, menyarankan untuk memilih yogurt dengan dua kriteria, yakni:
1. Masa kedaluarsa kurang dari dua minggu.
Yogurt yang baik mengandung bakteri baik yang masih hidup dan aktif (probiotik). Bakteri inilah yang akan bekerja mengatasi masalah konstipasi. Lama hidup bakteri baik ini tidak lebih dari dua minggu. Jadi jika Anda menemui yogurt dengan masa kedaluarsa sudah lebih dari dua minggu, bakteri baik di dalamnya sudah tidak bekerja maksimal, atau bukan bakteri hidup yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah pencernaan.
2. Bukan produk UHT
Produk Ultra-High Temperature (UHT) adalah produk pangan yang dipanaskan, atau makanan/minuman yang melewati proses sterilisasi dengan suhu tinggi dalam jangka waktu tertentu, dengan maksud agar produk pangan tersebut dapat bertahan lama untuk disimpan. Jadi jika yogurt-nya jenis produk UHT, maka probiotik pada yogurt tersebut telah mati. Padahal, dibutuhkan probiotik aktif pada yogurt untuk mengatasi konstipasi.
"Sebaiknya konsumsi yogurt probiotik teratur dua kali sehari selama dua minggu, sebagai pengobatan sembelit. Lebih baik lagi sebagai pencegahan, dengan rutin mengonsumsinya setiap hari.
Yogurt dengan bakteri baik yang masih aktif (probiotik), aman dikonsumsi setiap hari," jelas dr Regina kepada Kompas Female.
Menurut Dr. Regina, rutin mengonsumsi yogurt juga tidak akan menimbulkan diare. Bahkan, katanya lagi, orang yang mengalami intoleransi laktosa aman makan yogurt. Orang yang mengalami intoleransi laktosa cenderung mengalami diare ketika minum susu, karena tubuhnya tidak bisa menyerap laktosa.
Disadur dari : KOMPAS.com
Disadur dari : KOMPAS.com
"Sehat adalah Segalanya"
"Mencegah lebih baik daripada Mengobati"
"Tubuh yang Sehat berawal dari Pencernaan yang Sehat"